Nanggroe Aceh Darusalam
- Kabupaten Aceh Barat
- Kabupaten Aceh Barat Daya
- Kabupaten Aceh Besar
- Kabupaten Aceh Jaya
- Kabupaten Aceh Selatan
- Kabupaten Aceh Singkil
- Kabupaten Aceh Tamiang
- Kabupaten Aceh Tengah
- Kabupaten Aceh Tenggara
- Kabupaten Aceh Timur
- Kabupaten Aceh Utara
- Kabupaten Bener Meriah
- Kabupaten Bireuen
- Kabupaten Gayo Lues
- Kabupaten Nagan Raya
- Kabupaten Pidie
- Kabupaten Pidie Jaya
- Kabupaten Simeulue
- Kota Banda Aceh
- Kota Langsa
- Kota Lhokseumawe
- Kota Sabang
- Kota Subulussalam
Nama Resmi : Kabupaten Aceh Barat Daya
Ibukota : Blangpidie
Tanggal berdiri : 10 April 2002
Luas Wilayah : 1,490 Ha
Jumlah Penduduk : 148.687 Jiwa (Hasil P4B per 6 September 2017)
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 9
Bupati : Abdya H Darmansah SPd MM
Wakil Bupati : Muslizar, M.T.
Alamat Kantor : Jl. Irian, No.35. Blangpidie.
Aceh Barat Daya - NAD
Daftar 8 Nama Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Daya :
Kecamatan Babah Rot. ...
Kecamatan Blang Pidie. ...
Kecamatan Jeumpa. ...
Kecamatan Kuala Batee. ...
Kecamatan Lembah Sabil. ...
Kecamatan Manggeng. ...
Kecamatan Setia. ...
Kecamatan Susoh.
Sejarah
Kabupaten yang sering disingkat dengan singkatan "ABDYA" ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran bukanlah merupakan akibat dari reformasi pada tahun 1998. Meskipun perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut, namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun 1960-an.
Kabupaten ini memiliki banyak sebutan di antaranya: Tanoh Breuh Sigupai, Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue Malem Dewa dan sebagainya.
Geografi
Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan Bukit Barisan.
Batas wilayah
Utara Kabupaten Gayo Lues
Timur Kabupaten Gayo Lues
Selatan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia
Barat Kabupaten Nagan Raya
Demografi
Penduduk Aceh Barat Daya didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti oleh Suku Aneuk Jamee (12%). Sedangkan sisanya adalah pendatang dari berbagai suku (8%).[4] Di Aceh Barat Daya ini pula lahir pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Teungku Peukan.[butuh rujukan]
Ekonomi
Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat Aceh. Sebenarnya bila kondisi keamanan semakin membaik, banyak sekali potensi yang dapat digali di kawasan ini, seperti pariwisata, karena posisinya yang merupakan paduan antara pantai Samudera Hindia dan Bukit Barisan yang hijau. Selain itu Aceh Barat Daya dapat dikembangkan sebagai kawasan agroindustri, agribisnis dan peternakan terpadu serta sektor lain yang akan berkembang.
Perkebunan
Potensi wilayah 32.417 Ha, areal Taman 11.850 Ha, cadangan areal 20.567 Ha
Pertanian
Potensi wilayah 21.296 Ha, areal taman 16.450 Ha, cadangan areal 4.846 Ha
Kehutanan
Hutan lindung 31.375 Ha, Taman Nasional Gunung Leuser 62.400 Ha, Hutan Produksi Terbatas 36.165 Ha.
Perikanan
Darat: Budi Daya Air Payau 10 Ha, Budi Daya Air Tawar 20 Ha
Laut/Danau/Sungai: Kerambah 5 unit (sungai)
Produksi Perikanan Tangkap tahun 2010:[butuh rujukan]
Ikan selar: 335,3 ton, ikan kwee: 748 ton, ikan layang: 440,4 ton, ikan talang-talang: 3,5 ton
Ikan lemuru: 368,5 ton, ikan teri: 1.080,6 ton, ikan kakap merah: 186,7 ton, ikan lisong: 516,8 ton
Ikan tongkol krai: 889,8 ton, ikan tongkol komo: 833,3 ton, ikan cakalang: 3.642,9 ton, ikan kembung: 1.046,2 ton
Ikan tenggiri: 308,6 ton, ikan tuna mata besar: 423,1 ton, ikan kerapu karang: 136,1 ton, ikan layur: 387,5 ton
Ikan cucut lanyam: 524,4 ton, ikan lainnya: 134,2 ton
Industri
Produksi Air Mineral Kemasan ADANT, terletak di Desa Adant Kecamatan Tangan-tangan Aceh Barat Daya.
Produski Air Mineral Kemasan IE ABDYA, Terletak di Desa Kuta Tinggi Kecamatan Blangpidie Aceh Barat Daya.
Pertambangan
Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup kaya, di antaranya bijih besi, emas, batu-bara, pasir zirkon dan galena. Juga terdapat batuan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pupuk mineral. Namun hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dalam mempercepat pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, sesuai dengan Qanun No. 1 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah telah terbentuk SKPD Dinas Pertambangan dan Energi.
Pariwisata
Wisata Alam Pulau Gosong Sangkalan, Taman Wisata Cemara Indah, Wisata Pantai Ujong Manggeng, Wisata Pantai Lhok Pawoh, Wisata Pantai Jilbab, Wisata Pantai Bali, Wisata Pantai Kuala, Wisata Pantai Lama Muda dan Pantai Lama Tuha. Pariwisata Gunung: Bendungan irigasi Krueng Susoh Blang Pidie, Irigasi Krueng Baru Lembah Sabil Manggeng, Air terjun Kuala Batee Bahbah Rot, Marga Satwa Leuser (Pucuk Kila), Pucok Krueng Alue Sungai Pinang.
Tempat Wisata
Kabupaten Aceh Barat daya saat ini memiliki beberapa Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya seperti wisata alam, wisata cagar budaya dan situs sejarah sampai wisata minat khusus seperti hiking dan arung jeram. Sampai tahun 2012 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke berbagai pelosok Aceh Barat Daya. Di antara jenis wisata yang menonjol adalah wisata minat khusus hiking. Untuk mendukung kegiatan wisata tersebut terdapat pula 7 hotel/losmen yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya di Kota Blangpidie. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat Daya.